Monday, January 13, 2014

Ia Serupa Virus-Rindu

"Aku tak pernah percaya itu, sampai akhirnya rindu mengusap pelan mata dan hatiku. Membuat mataku terkadang perih dengan sendirinya, dan membuat hatiku menyempit tak beraturan."

Aku tak pernah percaya bahwa rindu bisa berkembang biak, karena yang kutahu rindu bukan makhluk hidup yang bisa melakukan regenerasi. Ia cuma kata sifat yang menjelaskan tentang keinginan yang besar terhadap sesuatu, apakah itu perjumpaan atau harapan. Dan aku tak pernah percaya bahwa rindu punya kekuatan untuk sedikit demi sedikit menggores dan menguliti gumpal daging di dada kiriku.

Aku tak pernah percaya itu, sampai akhirnya rindu mengusap pelan mata dan hatiku. Membuat mataku terkadang perih dengan sendirinya, dan membuat hatiku menyempit tak beraturan. Awalnya ia hanya satu, lama kelamaan semakin bertambah dan bertambah. Yang dulunya ia hanya hinggap dimata dan hatiku, sekarang semakin menggerogoti seluruh tubuhku tanpa seinci pun lolos dari usap dan dekapnya.

Rindu serupa virus, yang tanpa disangka bisa tiba-tiba hinggap dan  bereplikasi dengan cepat didalam tubuh, dan kau baru sadar ketika ia sudah melumpuhkanmu. Dengan banyak rindu. Kemudian kau akan dibawa perlahan-lahan menuju fatamorgana yang selalu muncul ketika kau mengatupkan mata, memberi rasa sakau akan perjumpaan dan harapan. Ia serupa virus-Rindu.
Share:

0 komentar: