Energi untuk Negeri-Pertamina goes to Campus

Table of Contents

PERTAMINA, memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Negeri Makassar untuk membuka wawasan mereka tentang minyak bumi dan gas melalui program PERTAMINA GOES TO CAMPUS yang mengusung tema Menciptakan Ketahanan ENERGI untuk NEGERI. Kegitan yang berlangsung pada hari selasa (13/11/2012) ini disambut antusias oleh civitas akademika UNM hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang hadir, yakni 540 peserta. Bukan hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari kalangan dosen dan petinggi birokrasi UNM. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kaum intelektual kampus agar dapat terciptanya ketahanan energi untuk negeri, hal ini disampaikan oleh bapak Abd. Triono JM Pertamina Regional 7 pada saat memberikan sambutan.
Saya berkesempatan mengikuti kegiatan ini sebagai perwakilan dari unit kegiatan mahasiswa, LPM Penalaran UNM. Jadi Pertamina goes to campus ini juga memberikan kuota peserta untuk pengurus lembaga kemahasiswaan dan UKM di UNM. Kegiatan Pertamina Goes to Campus ini dibuka langsung oleh bapak Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd. Dalam sambutannya bapak Rektor menyempatkan diri mengabsen dan menyapa lembaga-lembaga kemahasiswaan yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kkemeriahan mulai terlihat ketika paduan suara UNM Phinisi Coir memberikan penampilan yang sangat memukau dengan suara emas mereka. Dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan oleh Pertamina kepada UNM berupa bantuan perbaikan fasilitas lembaga kemahasiswaan sebesar Rp 50.000.000,-, bantuan yang menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap lembaga kemahasiswaan yang ada di UNM.

Dalam kegiatan ini peserta berdiskusi dengan tiga pemateri, yaitu Bang Imran Mustafa, Chandra Budi Tumapahu, dan Prof. Dr. H. Muh. Asdar, dari pemaparan ketiga pemateri ini saya mendapatkan banyak informasi baru terkait dengan penggunaan minyak bumi dan gas di Indonesia, bagaimana cara kita bergabung dengan pertamina, serta bagaimana kondisi sumber migas kita yang dikuasai oleh pihak asing serta langkah-langkah apa yang dapat kita ambil untuk bisa menjaga sumberdaya migas kita.

Dari pemaparan Bang Imran saya akhirnya tahu bahwa, kenaikan BBM itu bukanlah otoritas dari pertamina, tetapi merupakan kebijakan pemerintah dan pertamina hanya sebagai penyalur. Inilah mengapa kemudian bang Imran meminta agar jika ada aksi demonstrasi janganlah menghadang mobil dan merusak properti Pertamina karena hal tersebut bukan kesalahan pertamina, dan hal tersebut juga bisa merugikan masyarakat banyak.

Prof. Dr. H. Muh. Asdar menjelaskan bahwa 80% dari migas Indonesia itu dikelola oleh pihak asing, jadi Indonesia cuma mengelola 20%. Ironi yang membuat saya sempat bergetar, mengapa tidak, kekayaan yang kita miliki, kekayaan alam yang seharusnya bisa membawa Indonesia menjadi negara makmur di ambil alih oleh pihak-pihak asing. dilanjutkan kemudian oleh bapak Muh. Asdar bahwa banyak dari tambang migas kita sudah dikontrak selama 10-40 tahun oleh pihak asing. Dan salah satu cara yang harus kita lakukan untuk bisa menjaga tambang migas kita adalah menolak perpanjangan kontrak tambang migas dengan pihak asing yang akan dilakukan pemerintah.

Sebagai generasi muda, sebagai penggerak roda sosial dimasyarakat, kita sudah sepatutnya prihatin dan bergerak untuk melindungi dan mempertahankan kekayaan sumberdaya alam yang kita miliki. Kita melihat dan kita tidak boleh diam, suarakan apa yang menjadi kegelisahan kuita, melalui tulisan, gerakan, teriakan yang positif dan tidak anarkis, sehingga maksud mulia kita dapat tersamapaikan kepada segenap elemen masyarakat. Hidup Indonesia, Energi untuk Negeri !

Dari kegiatan ini akhirnya saya mendapatkan manfaat :
  1. Makan siang dan snack gratis.
  2. Flashdisk gratis
  3. Baju kaos gratis
  4. Pengetahuan yang sangat membantu dalam membuka wawasan saya dalam memandang pemanfaatan minyak dan gas alam di Indonesia
Salam Untuk Negeri. :-)


Foto : koleksi pribadi penulis





Post a Comment