Keindahan yang mana?

Table of Contents
Ada banyak keindahan yang lalu lalang disekitarku, lebih dari keindahanmu, mungkin. Dan apa kau tahu, ada banyak keindahan yang singgah dan mengusik mataku, membuatku bahkan berpikir betapa keindahan memang sudah memenuhi sekelilingku, dan keindahan-keindahan itu selalu tertangkap mataku
"Kau masih disini ?"

"Iya, "

Ia berjalan meninggalkanku yang masih duduk di atas selembar koran yang kugunakan sebagai alas duduk. Aku bangun dan mengejar mengikuti langkahnya, dari belakang aku dapat melihatnya, sesosok keindahan yang menangkap semua perhatianku, mengalihkan semua dunia yang sedang kupijak. Sungguh curang pikirku, ia masih saja berjalan tanpa menoleh sedikitpun kepadaku.

"Kau tidak berniat menungguku? berjalan di sampingmu?"

"Kenapa kau masih menungguku di tempat itu, bukankah aku sudah bilang untuk menunggu di cafe seperti biasa"

"Hehehe, sekali-kali tidak apa-apakan?"

Aku selalu merasa ada sedikit kecanggungan disaat kita sedang berbicara bersama, ataupun sekedar menatapmu, di tempatmu berada sekarang, seperti saat ini, di sampingmu. Siapa yang sangka semua kebekuan yang selama ini kupertahankan harus lumer dan luluh di hadapanmu, bersama kehangatan yang kau tinggalkan disetiap kerlingan matamu. 

Aku masih canggung untuk menatap bulatan hitam di matamu, aku takut ketahuan, bahwa aku gugup, bahwa aku yang selalu bisa berbicara dengan lancar di hadapan orang banyak harus mengakui kekalahan dan merasakan gagu dihadapan seorang gadis.

"Kenapa kau harus menunggu di tempat itu ?"

"Emm... tidak tahu, aku hanya bosan duduk di cafe, paling tidak di tempat itu lebih dekat untukku menjemputmu, dan memberikan kesempatan bagiku untuk berjalan lebih lama denganmu, berjalan bersama keindahan"

Kau tersenyum, mendengar perkataanku barusan. Aku suka senyum itu, senyum dengan cekungan kecil yang ikut terbentuk di pipi kananmu ketika garis melengkung itu menarik bibirmu.

"Aku pikir lebih banyak keindahan yang ada di sekitamu, selain aku. Itupun aku merasa bahwa aku tak seindah yang kau bayangkan"

"Iya, ada banyak keindahan yang lalu lalang disekitarku, lebih dari keindahanmu, mungkin. Dan apa kau tahu, ada banyak keindahan yang singgah dan mengusik mataku, membuatku bahkan berpikir betapa keindahan memang sudah memenuhi sekelilingku, dan keindahan-keindahan itu selalu tertangkap mataku."

Kau berpaling dan menatapku,

"Lalu kenapa kau masih mau menunggu ?"

"Karena kau bukan keindahan yang tertangkap oleh mataku, kau keindahan yang sejak pertama kulihat, telah menghuni ruang kosong di hatiku. Karena kau keindahan yang sesungguhnya, di mataku."

Post a Comment