Bertemu Mereka #2 Bocah Sawi Hijau

Table of Contents
Masih dalam lingkaran yang sama dengan tulisan sebelumya Bertemu Mereka #1 Sendal Jepit dan eceng Gondok. Kali ini saya akan menceritakan tim lain yang saya bimbing, tim ini juga memiliki karakter yang unik. Terdiri dari Nanda yang sering juga saya panggil Jolanet, bocah kelas 1 berkacamata, aktif, cerewet, cerdas, kritis, suka mengatur, dan semaunya. Kemudian Ratri atau Michel yang juga bocah kelas 1, juga suka mengatur dan paling tidak suka fisika. Persamaan dari mereka berdua adalah pecinta korea dan suka dance, bahkan ketika saya bimbingpun mereka kadang asik sendiri dengan video korea. Pertama bertemu, dengan muka polos mereka saya beranggapan mereka bocah pendiam dan tenang. Apa yang saya pikirkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang muncul beberapa hari kemudian setelah pembimbingan, mereka pendiam dan tenang. hahahaha. Untuk tim ini saya dibantu oleh Ipong, adek di sebuah lembaga penelitian, untuk membimbing mereka karena saya juga harus membimbing 3 tim lainnya.
Ulang Tahun Ipong

Ada banyak hal lucu yang kemudian menjadi frame-frame yang terekam dalam aktifitas pembimbingan, baik itu disekolah, ataupun di luar sekolah. Mulai dari ide karya tulis yang gila, proses uji oba produk yang lagi-lagi harus saya yang menjadi kelinci percobaan sampai pada mengadakan surprise kecil-kecilan dihari ulang tahun Ipong. Jolanet dan ratri yang suka kucing sering datang di sekretariat lembaga untuk pembimbingan diluar sekolah untuk bertemu dua anak kucing yang kami pelihara di sekretariat lembaga, bahkan diberi nama Janet dan Jonet.

Penerimaan Piala
Dalam sikap aktif dan semaunya mereka, pengerjaan dan penyelesaian karya mereka ternyata dapat berjalan dengan baik, dan bahkan karya mereka yang menangkat judul pemanfaatan sawi hijau sebagai alternatif penguat gigi dapat lolos di salah satu lomba yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA UNM, dan meraih juara ke-II. Prestasi yang luar biasa mengingat ini adalah kali pertama mereka masuk kelompok ilmiah remaja dan mengikuti lomba.  

Saya berharap, kedepannya mereka bisa mencetak prestasi-prestasi yang lebih besar dalam even yang lebih besar, dan yang paling penting mereka bisa menjadi pemicu dan penggerak di sekolah mereka untuk membudayakan kebiasaan menulis dan meneliti.

Semangat buat kalian, bocah!

*Najib 2013

Post a Comment