Langit dan Rasi Bintang Lyra

Table of Contents
Aku suka menuliskan perumpamaan untuk menjelaskan kondisi sesungguhnya, dengan begitu aku lebih leluasa untuk mengungkap apa yang ingin ku tuliskan. Seperti halnya kisah yang satu ini, dikisah yang lalu aku menyebutkan Delphinium dan Gladiol, dua bunga yang menjadi tokoh dalam kisah pendek yang ku tuliskan. Sekarang mari kita menyebutnya Langit, lambang keluasan. Menaungi bumi dengan segala kerupawanan yang ia bawa, terletak banyak rasi bintang kala malam mulai menyelimuti. Dan kusebut pula ia Lyra, bintang yang dijuluki sebagai harpa langit timur.

Foto oleh Felix Mittermeier dari Pexels

Berbicara tentang rasi bintang Lyra, maka kita akan berbicara tentang Orpheus. Jika kau pernah mendengar cerita mitologi tentang Orpheus, maka kau akan tahu kisah tragis yang tercatat didalamnya. Kematian Eurydice, sang istri, membuatnya menjadi sosok yang selalu bersedih dan kemudian mati di tangan perempuan yang ia tolak cintanya. 

Namun, kisah ini sama sekali tak menjurus kesana, kisah ini hanya memakai namanya perlambang sebuah sisi romantis dari sebuah rasi bintang yang melambangkan harpa di langit timur. Serta keluasan langit yang begitu lapang menerima Lyra untuk bertakhta dihamparannya yang luas. Sebuah simbol bahwa sebuah keindahan muncul dari sebuah keluasan untuk menerima.

It is extremely similar with Love, Love is not about the temporary feeling between two people who falling in love, it is more than that, it is bigger than that. Love is about, the acceptance of weakness and fulfilling holes that comes into relation. We have to realize that Love is not merely about the feeling itself, Love is about ignore the diversity to make two people or more as united. Love is a source of happiness, and we can reach it when we accept all of the condition which comes after we decided to accept Love.

Langit seperti sebuah hati yang siap menerima gugus bintang untuk bertengger padanya, untuk menerima rasa yang muncul. Yang sering kita sebut, cinta.

Post a Comment