Justru Karena Kita Dewasa

Table of Contents

Basineng, apa kau ingat sewaktu kecil dulu, kita ingin punya mainan yang bisa bertransformasi dari hewan menjadi robot? Kala itu kita hanya bisa melihat teman-teman kita yang lain bermain dengan mainan tersebut tanpa ada daya untuk bisa membeli. Waktu itu kita masih kecil, dan nenek tak punya cukup uang untuk membelikannya untuk kita. Waktu itu kita hanya bisa bersabar, dan berjanji dengan diri masing-masing bahwa suatu saat ketika kita sudah besar dan punya pekerjaan, kita akan membeli apa yang kita mau untuk bisa membahagiakan diri sendiri.

Waktu berlalu, kau dan aku sekarang sudah bekerja. Sesaat kita lupa dengan apa yang kita inginkan karena sibuk mengejar apa yang menjadi mimpi kita. Bekerja dengan sebaik-baiknya, fokus pada tanggung jawab yang diberikan. 

Waktu berputar lebih cepat, tak terasa kini kita sudah berkeluarga. Sebuah tahapan baru yang memberikan kita tantangan yang baru. Banyak sukacita, tak sedikit duka yang diberikan dalam proses menjalaninya. Semuanya berjalan apa adanya hingga pada suatu titik, aku kembali duduk termenung, melihat diriku sendiri di dalam cermin. Mengingat kembali masa-masa sewaktu kecil dulu. Kita berjuang bersama, mengatasi segala kesulitan yang datang karena kekurangan yang kita miliki. 

Akupun mengingat kembali mainan robot itu Basineng. Aku kembali melihat sedikit kebelakang, ketika kita sibuk untuk bekerja dan memenuhi tanggung jawab kita sebagai pekerja, lalu lupa menyenangkan diri sendiri, lupa bertanya kepada diri sendiri, apa yang paling kita inginkan, hingga waktu membawa kita pada tahapan hidup yang baru, tahapan dimana kebahagiaan kita, bukan lagi menjadi satu-satunya prioritas. Tahapan dimana kebahagiaan orang lain, menjadi tanggung jawab yang diberikan kepada kita.

Kita kembali menjalani tanggung jawab tersebut. Dan kembali mengubur banyak hal untuk diri kita sendiri. Hingga suatu saat kau datang kepadaku dan berkata, "sewaktu kecil kita dibatasi oleh keadaan, kita tak bisa berbuat apa-apa karena masih kecil. Sekarang kita kembali pada kondisi yang sama, terkadang kita tidak bisa berbuat apa yang kita inginkan, bukan karena kita anak kecil yang tidak mampu, tapi karena kita adalah orang dewasa yang harus bisa mampu melakukan banyak hal". 

Basineng, bagaimana kau menjalaninya sekarang? 



Post a Comment